Kegagalan Untuk Sampai Kepada Allah S.W.T

Menuju kepada ke ridhoan Allah merupakan cita-cita dan asa setiap mukmin yang ingin lebih dekat dan semakin dekat kepada sang Kholiq.
Hendaklah diketahui,bahwa yang terpenting,harus memelihara diri agar jangan sampai jatuh kelembah maksiat,apakah itu maksiat lahir maupun batin.
Begitu pula hendaknya dapat melepaskan diri dari hal-hal yang dapat merusakkan perjalanan cita-cita menuju ke ridhoan Allah SWT,atau yang dapat menggagalkan maksud kearah yang dimaksud.

Hal-hal yang dapat "merusakkan" perjalanan menujt Allah SWT itu diantaranya:

1. KASAL (malas)
Malas untuk mengerjakan ibadah kepada Allah SWT,padahal sebenarnya dapat dan sanggup untuk melakukan ibadah tersebut.

2. FUTUR (bimbang/lemah pendirian)
Tidak memiliki tekad yang kuat karena terpengaruh oleh kehidupan duniawi.
3. MALAL (malas)
Cepat merasa jemu dan bosan untuk melaksanakan ibadah karena merasa terlalu sering dilakukan,padahal tujuan belum juga tercapai.

Timbulnya hal-hal tersebut diatas adalah disebabkan kurang kuatnya rasa keimanan,kurang mantapnya keyakinan,dan banyak terpengaruh oleh hawa nafsunya sendiri.

Selanjutnya hal-hal yang mengakibatkan "gagalnya" untuk mencapai tujuan,antara lain adanya penyakit SYIRIK KHOFI (syirik tersembunyi) atau dengan lain perkataan,timbulnya suatu tanggapan dalam hatinya,bahwa segala amal ibadat yang dilakukannya adalah sepenuhnya dari kemampuannya sendiri,tidak dirasakan dan diyakininya,bahwa apa yang dilakukannya itu semua pada hakikatnya dari pada Allah SWT.
Segala sesuatu yang Allah ciptakan ini (makhluq) pada dasarnya/hakikatnya adalah seakan-akan alat belaka dari Allah,namun maha sucilah Allah dari pada memerlukan alat.

Hal-hal yang tergolong dalam syirik khofi antara lain sebagai berikut:

1. RIA (pamer)
Sengaja mempertontonkan,menampak-nampakkan ibadah atau amalnya kepada orang lain atau ada suatu maksud tertentu "yang lain dari pada Allah".
2. SUM'AH (memperdengar-dengarkan)
Sengaja menceritakan tentang amal ibadahnya kepada orang lain bahwa dia beramal dengan ikhlas karena Allah dengan suatu maksud agar orang lain memberikan pujian dan sanjungan kepadanya.
3. 'UJUB (membangkan diri)
Rasa hebat sendiri yang timbul dari dalam hatinya karena banyak amal ibadahnya,tidak dia rasakan bahwa semua itu adalah semata-mata karena karunia dan rahmat Allah SWT.
4. HAJBUN (hijab/dinding)
Dinding yang dimaksud adalah karena terlena dan kagum atas keindahan amalnya,sehingga tertahan pandangan hatinya (syuhudnya) kepada kekaguman itu semata-mata,atau dengan kata lain,terpengaruh kepada keindahan ibadahnya sendiri,tidak dirasakannya bahwa semua itu adalah karunia Allah SWT.

Oleh sebab itu.Agar dapat terlepas dari hal-hal tersebut,yang mana dapat membahayakan perjalanan menuju Allah,maka tidak ada jalan lain,kecuali memantapkan pandangan batin (musyahadah) dengan penuh keyakinan bahwa "segala apapun yang terjadi pada kakikatnya adalah dari pada Allah SWT".

(Ad-Durrun Nafis)

Apakah Bid'ah Itu ???

"Barang siapa mengada-adakan dalam ajaran Islam ini yang tak ada (sumbernya) dari Islam,maka urusannya di tolak". (Al-Hadits)

Seiring perkegarakan waktu dan berkembangnya Islam,masuk pulalah pengaruh lingkungan luar islam kedalam tubuh ajaran yang mulia ini.
Ketika Islam datang ke Indonesia dua ajaran besar telah berkembang,yakni Hindn dan Budha.Dampak dari kedua ajaran ini pada akhirnya banyak mengkontaminasi ajaran Islam yang pada satu sisi melahirkan singkritisme,kebatinan,dan tradisi-tradisi ritual lainnya.

Realitas sebagian kehidupan masyarakan Islam,khususnya di Indonesia kini masih banyak yang mengarah pada perbuatan syirik atau bid'ah.Ini karena pengaruh dari Animisme,Dinamisme atau tradisi-tradisi ritual lainnya yang telah lama berakar sebelum Islam datang ke Nusantara.
Tradisi ritual yang tidak mempunyai dasar institusional merupakan salah satu faktor timbulnya bid'ah,khurafat,dan pemurtadan di kalangan umat Islam.

Bid'ah menurut bahasa adalah,segala sesuatu yang diciptakan dengan tidak didahului contoh.
Sedang menurut istilah,adalah suatu ibarat (gerak dan tingkah laku lahir batin) yang berkisar pada masalah agama yang dilakukan menyerupai syari'at dengan cara berlebihan dalam melakukan ibadah kepada Allah Swt.
Dalam kitab Al Ibda' fi madlarril Ibtida' diterangkan bahwa bid'ah ada dua:
1. Bid'ah Haqiqiyah
Suatu perbuatan baru dalam islam,yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw.Disebut juga Bid'ah Dlolalah.
2. Bid'ah Idlafiyah
perbuatan yang dari segi perbuatannya tidak terdapat dalam al-Qur'an dan Hadits Nabi,namun jika dilihat dari esensi perbuatannya adalah baik.
Bid'ah ini yang senantiasa menjadi polemik disebagian kalangan para ulama.Misalnya sholat Raghaib 12 rakaat pada malam jum'at di bulan rajab,sholat nisfu Sya'ban,sholat Awwabin,melagukan azan atau qiraat Al-Qur'an.

Iman Ibnu Abdissalam membagi hukum bid'ah kedalam lima bagian.
1. Bid'ah Wajibah (yang wajib)
Seperti membukukan Al-Qur'an dan kitab-kitab syara'.
2. Bid'ah Muharromah (yang diharamkan)
Seperti membuat kezaliman seperti Mukus (bea,cukai).
3. Bid'ah Mandubah (yang disunnahkan)
Seperti membangun pondok pesantren,sekolah dan hal baik lainnya yang tidah menyalahi syari'at.
4. Bid'ah Makruhah (yang dimakruhkan)
Seperti menghiasi masjid dan seperti pengkhususan ibadah pada malam Jum'at.
5. Bid'ah Mubahah (yang dibolehkan)
Seperti bersalaman setelah sholat.
Dari penjelasan ini Syekh Abu Bakar Syatha menyimpulkan bahwa,
1. Bid'ah Hasanah adalah bid'ah yang sesuai dengan Syari'at dan tidak terdapat larangan syara'.
2. Bid'ah Sayyi'ah adalah hal-hal yang menyalahi syari'at secara langsung atau tidak.

Kesimpulannya,umat Islam hendaklah waspada terhadap segala pengaruh yang datang dari luar Islam seperti Animisme,Hinduisme,Budhisme dan tradisi-tradisi ritual lainnya yang mengarah pada bid'ah sayyi'ah dan syirik.Lebih dari itu,umat Islam dituntut untuk segera menyingkirkan semua pengaruh tersebut yang masih menempel bail pada diri pribadi atau kehidupan masyarakat Islam,dengan menanamkan aqidah yang benar 'ala Ahlissunnah wal Jama'ah kepada diri kita,keluarga,dan masyarakat luas.Disamping menilai bid'ah tidak terlalu sempit tapi juga tidak kelewat batas.

Wassalam

Muhasabatun Nafsi

¤Bismillahirrohmanirrohim¤

"Usahamu untuk mengetahui apa yang tersimpan di dalam dirimu dari berbagai macam cela itu adalah lebih baik,dari pada usahamu kepada apa yang terhalang dari kamu dari berbagai macam perkara yang ghoib".

Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan,tapi semut di seberang lautan jelas kelihatan.Itulah sebuah peribahasa yang mengungkapkan watak manusia yang suka melihat dan meneliti kesalahan orang lain walau yang sekecil-kecilnya,akan tetapi lupa atau sengaja melupakan diri terhadap kesalahan diri sendiri.

Perbuatan seperti itu sesungguhnya sangat dilarang oleh Allah.Sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an surat Al Hujurat ayat 12 yang artinya:
"Har orang-orang yang beriman,jauhilah kebanyakan dari prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain,dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain.Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati.Maka tentulah kamu merasa jijik kedpadanya.Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang ".

Dan dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleg Al-Bazzar,Rosulullah SAW bersabda:
"Berbahagialah orang yang selalu di ingatkan oleh aibnya sendiri daripada aib orang lain".

Maka dari itu,sebagai orang yang beriman,hendaklah kita senantiasa pandai-pandai mengoreksi dan membersihkan aib atau kesalahan-kesalahan yang terjadi pada diri sendiri dan berusaha dengan segala daya dan upaya untuk mengekang hawa nafsu.Karena pada dasarnya kesalahan-kesalahan yang terjadi itu adalah karena menurutkan hawa nafsu.

Perlu diketahui pula,bahwa bergolaknya hawa nafsu itu bersumber dari empat hal,yakni:
1. Sering melanggar perintah Allah.
2. Sering berlakunya (berbuat baik bukan karena Allah,melainkan supaya mendapat pujian,sanjungan dan sebagainya).
3. Suka membuang-buang waktu dengan percuma.
4. Malas mengerjakan perintah-perintah Allah.

Agar kita dapat mengatasi keempat sumber bergolaknya hawa nafsu tersebut,maka hendaklah kita mengisi jiwa ini dengan ilmu ma'rifat,taat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.Baik yang bersumber dari Al-Qur'an maupun dari Hadits Rosulullai SAW.

Allahu A'lamu Bisshowab.

Kenikmatan Yang Paling Sempurna

¤Bismillahirrohmanirrohim¤

"Diantara kesempurnaan yang ada padamu adalah Allah yang membagi (memberi) rizqi kepadamu apa yang bisa mencukupimu,dan Dia mencegahmu dari apa yang bisa menyesatkanmu".

Tidak ada kenikmatan yang lebih baik dan lebih sempurna dari pada rizqi yang cukup (tidak kurang dan tidak berlebih-lebihan),yang dengan keadaan seperti itu menjadikan kesyukuran dan mencegah diri dari pada perbuatan-perbuatan yang menyesatkan.Sebab sudah seringkali terjadi kekayaan dan kemewahan membuat orang terlena dan berpoya-poya dengan kekayaannya,sehingga hal ini menjauhkan dirinya dari pada jalan kebenaran.
Dalam Al-Quran surat Al Alaq ayat 6-7 Allah SWT berfirman:"Ketahuilah,sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,karena dia melihat dirinya serba cukup".

Selanjutnya Allah memperingatkan,sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 47,yang artinya:
"Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu,Dan (ingatlah) bahwasanya Aku telah melebihkan atas segala umat".

Menurut Yusuf Al-Qordhawy dalam bukunya "Al Imam Wal Hayat",nikmat itu terbagi menjadi 7 macam,yaitu;
1. Nikmat tentang proses penciptaan manusia.
2. Kenikmatan karena dijadikan sebagai manusia.
3. Nikmat berupa Ilmu dan perasaan.
4. Nikmat dapat memisahkan antara yang kaq dengan yang batil.
5. Nikmat menerima rizqi yang baik dari Allah SWT.
6. Nikmat yang berupa iman,taufiq,dan hidayah.
7. Nikmat persatuan dan persaudaraan.

Demikian besar dan luasnya nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.Namun demikian sedikit sekali yang mensyukuri nikmat-Nya,bahkan kebanyakan di antara mereka menjadi kufur dan banyak melakukan kemungkaran.

Karena itu menurut Saad bin Abi Waqqas sebagaimana yang telah di dengarnya dari Rosulullah,yang artinya;
"Sebaik-baik rizqi adalah yang mencukupi dan sebaik-baik dzikir adalah yang samar (tidak dengan suara keras)".
Juga dalam hadits lain yang dinyatakan,yang artinya;
"Sesuatu (rizqi) yang sedikit itu lebih baik dari pada sesuatu (rizqi) yang banyak namun melalaikan".

Dan sehubungan dengan hal ini Syaikh Ibnu Atho' pernah mengatakan:
"Hendaklah mempersedikit apa yang menggembirakan mu dengannya agar supaya berkurang ata yang menyusahkanmu atasnya".

Adapun maksud dari perkataan Ibnu Atho' di atas adalah,semakin banyak seseorang mendapatkan kesenangan dunia,maka semakin banyak pula kesusahan yang akan dirasakan.Dan semakin sedikit kesenangan dunia yang di dapatnya,maka semakin sedikit pula kesusahan yang disasakannya.Memang demikian kenyataannya,seseorang yang banyak hartanya,semakin sering merasa gelisah dan takut,jangan-jangan harta itu akan lenyap dan pergi meninggalkannya.Hal itu tentu saja terjadi pada orang-orang yang hidupnya telah tergantung pada harta.Dan kalau seseorang sudah tidak mampu memguasai dan menggunakan hartanya dengan baik maka harta itulah yang akan berbalik menguasai dan memperalatnya.

Akhirnya terhadap kenikmatan-kenikmatan yang telah kita terima itu,Rosulullah memerintahkan kepada kita agar sering-sering melakukan sujud syukur atau membiasakan diri membaca doa syukur sebagaimana terdapat dalam Al-Quran surat An-Mal ayat 19 yang artinya:
"Ya Tuhanku,berilah aku hidayah supaya aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu Bapakku.Dan supaya aku melakukan amal kebajikan yang Engjau ridhoi,dan masukkanlah aku dengan karunia dan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang baik"...

Teman & Musuh-Musuh Iblis

¤Bismillahirrohmanirrohim¤

"Walaa tattabi'u khutuwatissyaiton...Innahu lakum 'aduwwum mubin..."
Ikwan & ikwat sekalian...
Allah Swt menjadikan manusia khalifah dimuka bumi,dibekali dengan akal dan nafsu.Manusia terkadang berada pada posisi lebih tinngi dari pada Malaikat,jika ia mampu menggunakan akalnya dengan baik serta mampu mengarahkan nafsunya.Namun manusia bisa saja lebih rendah dari pada binatang,jika nafsu yang tak terkendali mengalahkan akalnya.

Sejak Nabi Adam as,iblis tak henti-hentinya mengelabui manusia,agar kelak ada yang menemaninya di dalam neraka.
Dan sesungguhnya iblis adalah musuh manusia yang sangat nyata.Lalu siapa sajakah yang menjadi musuh iblis?,yang tentunya merupakan keinginan kita semua.Dan siapa sajakah teman iblis?,yang tentunya kita berlindung kepada Allah Swt jangan sampai kita tergolong orang-orang yang menjadi teman iblis.

Disebutkan dari Wahab bin Munabbih,beliau berkata:
Allah Swt memerintahkan kepada iblis agar datang kepada Rosulullah Saw,dan menjawab setiap pertanyaan Rosulullah Saw.
Maka datanglah iblis kepada Nabi dengan wujud orang tua yang memakai tongkat.Rosulullah Saw bertanya,"siapaka engkau?",iblis menjawab,"aku iblis",Rosulullah bertanya"apa tujuanmu datang kepadaku?",lalu iblis menjawab,"aku diperintahkan oleh Allah Swt datang kepadamu untuk menjawab semua pertanyaan yang engkau ajukan kepadaku.
Kemudian Rosulullah pun bertanya,"wahai iblis,ada berapakah musuhmu dikalangan ummatku?"
iblis menjawab"musuh-musuhku dikalangan ummatmu ada ada 15 (lima belas);
1. Engkau wahai Muhammad.
2. Imam (pemimpin) yang adil.
3. Orang kaya yang rendah hati.
4. Pedagang yang berlaku jujur.
5. Orang 'alim yang khusyu' dalam sholatnya.
6. Mukmin yang saling nasehat menasehati.
7. Mukmin yang saling berkasih sayang.
8. Orang yang tobat,dan ia konsisten dalam tobatnya.
9. Orang yang waro'(menjaga dirinya)dari segala yang haram.
10. Mukmin yang berkekalan dengan wudhu (orang senantiasa menjaga wudhunya).
11. Mukmin yang banyak besedekah.
12. Mukmin yang memiliki budi pekerti(akhlak)yang baik.
13. Mukmin yang bermanfaat bagi orang lain.
14. Orang yang gemar dan senantiasa membaca Al Quran.
15. Orang yang bangun melaksanakan sholat malam(tahajjud),sedangkan orang lain tertidur pulas".

Kemudia Rosulullah Saw bertanya kembali,"lantas siapakan teman-temanmu dari kalangan ummatku?".
Iblis kemudian menjawab."teman-temanku dikalangan ummatmu ada 10 (sepuluh),yaitu;
1. Hakim yang menyimpang.
2. Orang kaya yang sombong.
3. Pedagang yang khianat (berlaku curang).
4. Peminum minuman keras (khamr).
5. Orang suka berbohong.
6. Orang yang riya (pamer) dalam ibadahnya.
7. Orang yang memakan harta anak yatim.
8. Orang yang meremehkan terhadap sholat (al mutahawan).
9. Orang yang enggan atau tak mau membayar zakat.
10. Orang yang panjang angan-angan (yatilul amal).
Mereka inilah sahabat-sahabatku.

Ikhwan & ikhwat..
Setelah mengetahui mana musuh dan teman iblis,seyogyanya kita berusaha menjaga,menginstrokfeksi setiap langkah dan perbuatan kita.
Agar terhindar jangan sampai tergolong menjadi teman atau sahabat iblis atau syetan.Dan membulatkan tekad untuk tetap,selalu dan selamanya menjadi musuh-musuh iblis,sehingga kita selamat di dunia juga diakhirat Insya Allah Ta'ala,amien..

Allahu A'lam Bisshowab.

10 Penyebab Matinya Hati

~Bismillahirrohmanirrohim~
"Addu'a silahul mu'min"(Doa senjata orang-orang mukmin).
Manusia hidup membawa problematikanya sendiri-sendiri,dengan segala kekurangan dan kelemahannya.Tak diragukan lagi manusia membutuhkan,setidaknya mengurangi beban hidup yang menggelayuti.
Seorang muslim tak ada tempat memohon kecuali kepada sang Maha Sempurna.Maka berdoa kepada ALLAH SWT adalah alternatifnya.

Namun,terkadang doa menjadi tak berarti ketika hati orang yang berdoa tsb MATI.Matinya hati menyebabkan doa tak terkabul.Berikut 10 Penyebab Matinya Hati,yang menyebabkan doa seseorang tidak di ijabah oleh ALLA SWT.

Diriwayatkan oleh SYAQIQ al BULKHY:
Adalah IBRAHIM bin ADHAM berjalan di pasar kota Basrah,tiba-tiba beliau dihampiri oleh sekelompok kaum,dan berkata,"Wahai ABU ISHAQ (IBRAHIM bin ADHAM),sesungguhnya ALLAH SWT berfirman "berdoalah kepada_KU niscaya akan Aku kabklkan doamu".Kami sepanjang tahun,setiap saat dan kesempatan berdoa namun tidak pernah diijabah oleh ALLAH SWT".
IBRAHIM bin ADHAM tersenyum seraya berkata,"Hatimu telah mati disebabkan 10 perkara,bagaimana mungkin doamu akan terkabul".

1. Engkau mengenal ALLAH SWT,namun engkau tak menunaikan hak_Nya. 2. Engkau membaca Al Quran,tapi engkau tak mengamalkan isi Al Quran.
3. Engkau mengaku mencintai Rosululloh SAW,namun engkau tinggalkan sunah-sunahnya.
4. Engkau menyatakan permusuhan terhadap syetan,namun engkau ikuti jalannya.
5. Engkau mengaku ingin masuk kedalam Surga,tapi engkau enggan beramal untuk menuju ke Surga.
6. Engkau inginkan keselamatan dari siksa Neraka,tapi perbuatanmu justru melemparkanmt kesana.
7. Engkau sibuk mencari aib saudaramu muslim,dan lupa bermuhasabah terhadap kekuranganmu sendiri.
8. Engkau berkata,"Kematian itu HAQ(pasti datangnya)",namun engkau tak memiliki persiapan untuk menghadapinya.
9. Engkau makan nikmat/karunia ALLAH SWT,namun engkau tak pernah bersyuku kepada_Nya.
10. Engkau kafankan jenazah-jenazah saudaramu,namun engkau tak bisa mengambil i'tiabar dari itu.

Ikhwan & Akhwat sekalian.
Demikianlah 10 Penyebab Matinya Hati yang menyebabkan doa tak terkabul.
Semoga ALLAH SWT senantiasa menjaga kita dari kesemuanya,Amin..

Wallohu A'lam Bisshowab.