Muhasabatun Nafsi

¤Bismillahirrohmanirrohim¤

"Usahamu untuk mengetahui apa yang tersimpan di dalam dirimu dari berbagai macam cela itu adalah lebih baik,dari pada usahamu kepada apa yang terhalang dari kamu dari berbagai macam perkara yang ghoib".

Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan,tapi semut di seberang lautan jelas kelihatan.Itulah sebuah peribahasa yang mengungkapkan watak manusia yang suka melihat dan meneliti kesalahan orang lain walau yang sekecil-kecilnya,akan tetapi lupa atau sengaja melupakan diri terhadap kesalahan diri sendiri.

Perbuatan seperti itu sesungguhnya sangat dilarang oleh Allah.Sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an surat Al Hujurat ayat 12 yang artinya:
"Har orang-orang yang beriman,jauhilah kebanyakan dari prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain,dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain.Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati.Maka tentulah kamu merasa jijik kedpadanya.Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang ".

Dan dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleg Al-Bazzar,Rosulullah SAW bersabda:
"Berbahagialah orang yang selalu di ingatkan oleh aibnya sendiri daripada aib orang lain".

Maka dari itu,sebagai orang yang beriman,hendaklah kita senantiasa pandai-pandai mengoreksi dan membersihkan aib atau kesalahan-kesalahan yang terjadi pada diri sendiri dan berusaha dengan segala daya dan upaya untuk mengekang hawa nafsu.Karena pada dasarnya kesalahan-kesalahan yang terjadi itu adalah karena menurutkan hawa nafsu.

Perlu diketahui pula,bahwa bergolaknya hawa nafsu itu bersumber dari empat hal,yakni:
1. Sering melanggar perintah Allah.
2. Sering berlakunya (berbuat baik bukan karena Allah,melainkan supaya mendapat pujian,sanjungan dan sebagainya).
3. Suka membuang-buang waktu dengan percuma.
4. Malas mengerjakan perintah-perintah Allah.

Agar kita dapat mengatasi keempat sumber bergolaknya hawa nafsu tersebut,maka hendaklah kita mengisi jiwa ini dengan ilmu ma'rifat,taat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.Baik yang bersumber dari Al-Qur'an maupun dari Hadits Rosulullai SAW.

Allahu A'lamu Bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar